Keuangan - Menikah adalah impian banyak pasangan, namun biaya yang dibutuhkan sering kali menjadi tantangan utama. Persiapan finansial menjadi hal krusial agar hari bahagia tidak berubah menjadi beban utang. Dengan perencanaan yang matang, impian menikah dalam waktu satu tahun bisa terwujud tanpa tekanan keuangan.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan target tabungan. Hitung dengan rinci seluruh biaya yang dibutuhkan, mulai dari mahar, seserahan, biaya gedung, konsumsi, dokumentasi, hingga biaya tak terduga. Total biaya ini akan menjadi tujuan akhir dari tabungan yang harus dicapai dalam 12 bulan.
Setelah mengetahui jumlah yang dibutuhkan, bagi jumlah tersebut ke dalam target bulanan. Misalnya, jika dibutuhkan Rp60 juta dalam setahun, maka kamu harus menabung sekitar Rp5 juta setiap bulan. Pembagian ini akan membuat target terlihat lebih realistis dan bisa dicapai secara bertahap.
Baca Juga:
Selanjutnya, buat anggaran bulanan yang lebih ketat. Catat semua pemasukan dan pengeluaran, lalu evaluasi pos-pos mana yang bisa ditekan atau dihilangkan. Kebiasaan ngopi di kafe, langganan streaming yang jarang dipakai, atau makan di luar bisa dikurangi sementara waktu.
Pisahkan rekening tabungan pernikahan dengan rekening harian. Ini penting agar uang yang sudah ditabung tidak tercampur dan tergoda untuk digunakan. Pilih rekening tanpa kartu ATM dan dengan bunga simpanan, atau bahkan gunakan deposito jika dana sudah terkumpul sebagian besar.
Manfaatkan penghasilan tambahan jika memungkinkan. Kamu bisa mengambil kerja sampingan, freelance, atau jualan online. Pendapatan tambahan ini bisa langsung masuk ke pos tabungan nikah sehingga target lebih cepat tercapai.
Jual barang-barang yang tidak terpakai di rumah. Mungkin kamu punya pakaian branded, gadget, atau peralatan lain yang sudah tidak digunakan. Uang hasil penjualannya bisa menambah saldo tabungan pernikahan secara signifikan.
Bersikap terbuka dengan pasangan tentang kondisi keuangan masing-masing. Diskusi terbuka ini akan membantu menyusun strategi menabung bersama dan menghindari kesalahpahaman. Mungkin salah satu pihak bisa menabung lebih besar, atau berbagi tugas seperti mengurus vendor dan konsumsi.
Kurangi aktivitas konsumtif dan mulai bergaya hidup hemat. Alih-alih liburan ke luar kota, pertimbangkan staycation murah atau piknik di taman. Hal-hal sederhana bisa tetap menyenangkan asalkan dilakukan bersama.
Gunakan sistem amplop atau budgeting aplikasi. Ini akan membantumu mengontrol pengeluaran mingguan agar tidak melebihi batas. Jika uang habis di pertengahan bulan, kamu akan lebih sadar untuk menahan diri agar tidak berlebihan.
Prioritaskan menabung di awal bulan saat gaji baru masuk. Menyisihkan di awal akan lebih efektif dibanding menyisakan di akhir bulan, karena kebanyakan orang akan kehabisan uang sebelum sempat menabung jika tidak direncanakan.
Kurangi penggunaan kartu kredit atau cicilan yang menambah beban. Hindari utang konsumtif selama masa persiapan pernikahan, karena itu hanya akan menghambat proses menabung dan bisa membebani finansial setelah menikah.
Buat wishlist pernikahan secara realistis. Tak perlu mewah dan berlebihan, yang penting sah secara agama dan negara. Kamu bisa memilih venue sederhana, konsep intimate wedding, atau bahkan akad dan resepsi terpisah waktunya agar lebih hemat.
Libatkan keluarga jika memungkinkan. Tidak semua orang punya kondisi finansial ideal, dan bantuan orang tua atau saudara bisa meringankan beban. Tapi tetaplah terbuka dan komunikasikan dengan bijak tanpa memaksa.
Pantau terus perkembangan tabunganmu setiap bulan. Jika ada bulan yang targetnya tidak tercapai, coba kejar di bulan berikutnya. Evaluasi dan penyesuaian rutin akan menjaga motivasimu tetap tinggi dan tidak keluar jalur.
Buat visi jangka panjang setelah menikah. Menyadari bahwa pernikahan adalah awal perjalanan baru akan membantu kamu berpikir lebih bijak soal pengeluaran dan pengelolaan uang sejak sekarang.
Berbagi peran dengan pasangan juga penting. Misalnya, kamu menabung untuk gedung dan dekorasi, sedangkan pasangan untuk konsumsi dan mahar. Kerja sama ini mempercepat pencapaian dan memperkuat ikatan sejak dini.
Gunakan reward sebagai penyemangat. Misalnya, setiap berhasil menabung sesuai target bulanan, izinkan dirimu menikmati treat kecil seperti makan enak atau nonton film favorit. Ini akan membuat proses menabung terasa tidak terlalu berat.
Bergabunglah dengan komunitas yang memiliki visi keuangan yang sama. Banyak grup online atau komunitas finansial yang bisa jadi tempat bertukar motivasi dan tips agar tetap konsisten menabung.
Yang paling penting, tetap semangat dan disiplin. Menabung untuk menikah dalam setahun memang butuh pengorbanan, tapi hasilnya akan sangat membahagiakan ketika kamu bisa menggelar pernikahan tanpa utang dan penuh syukur.